Sabtu, 03 Desember 2011

Klasifikasi Citra Satelit


 Klasifikasi Citra Satelit


Dalam pengolahan data citra yang tujuanya untuk dijadikan data primer sebuah pemetaan atau penelitian. Daerah yang terdapat pada peta harus terlebih dahulu diketahui wilayahnya apakah wilayah tersebut merupakan daerah pemukiman, perkebunan atau daerah pantai. Untuk itu perlu lakukannya klasifikasi objek untuk menentukan kelas objek tersebut.
Ada beberapa pengolahan citra, dimana citra yang diolah merupakan daerah yang belum diketahui bentuk wilayahnya sehingga perlu dilakukan pengolaha citra lebih lanjut untuk klasifikasi citra. Klasifikasi ini bisa menggunakan metode klasifikasi supervised dan klasifikasi unsupervised.
Adapun untuk memperoleh data pemetaan secara matang ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk dapat memperoleh data matang tersebut, dalam hal ini adalah data yang digunakan adalah data citra, dan salah satu tujuan dari pengolahan data tersebut adalah untuk mengetahui luas dari suatu kelas objek yang terdapat pada citra.
Karena dalam pengolahan citra, citra yang digunakan merupakan citra yang tidak sepenuhnya diketahui bagaimana bentuknya dan apa – apa saja yang terdapat diatasnya sebagai penutup lahan. Maka dapat digunakan klasifikasi dengan metode unsupervised.

 Data penginderaan jauh pada umumnya berbentuk data digital yang merekam unit terkecil dari permukaan bumi dalam sistim perekam data. Unit terkecil ini dikenal dangan nama pixel (picture element) yang berupa koordinat 3 dimensi (x,y,z). Koordinat x,y menunjukkan lokasi unit tersebut dalam koordinat geografi x, y dan z menunjukkan nilai intensitas pantul dari tiap pixel dalam tiap selang panjang gelombang yang dipakai. Nilai intensitas pantul dibagi menjadi 256 tingkat berkisar antara 0 – 255 dimana 0 merupakan intensitas terrendah (hitam) dan 255 intensitas tertinggi (putih). Dengan data citra asli (raw data) tidak lain adalah kumpulan dari sejumlah pixel yang bernilai antara 0 -255.
Dalam klasifikasi citra ada ua metode yang dapat digunakan, yaitu           :
1.                  Supervised classification
2.                  Unsupervised classification

Metode supervised merupakan metode dimana citra yang digunakan memiliki cakupan wilayah yang telah diketahui bentuk tutupan lahan nya. Sedangkan metode unsupervised merupakan metode klasifikasi citra yang belum jelas bentuk tutupan lahanya.
Tahapan dari pekerjaan klasifikasi ini adalah           :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar