Sabtu, 18 Desember 2010

KONTUR

KONTUR

Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line). Kontur adalah garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis kontur + 20 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 20 m terhadap referensi tinggi tertentu. Walaupun garis tersebut mengubungkan antara dua titik, namum bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-patah. Garis-garis tersebut dihaluskan (smoothing) untuk membuat kontur menjadi “luwes” atau tidak kaku. Hal ini diperbolehkan pada proses kartografi.

Kegunaan Kontur

Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
  • Menentukan potongan memanjang ( profile, longitudinal sections ) antara dua tempat.
  • Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
  • Menentukan route / trace dengan kelandaian tertentu.
  • Menentukan kemungkinan dua titik di langan sama tinggi dan saling terlihat.
Sifat Kontur

Kontur mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah sebagai berikut (lihat tabel 13.1):
Tabel 13.1 : Sifat Kontur
  • Kontur tidak mungkin bercabang

  • Kontur selalu menutup bentuknya. Menutupnya dapat di dalam muka peta ataupun diluar. Jika menutupnya diluar, maka pada muka peta terlihat kontur itu tidak menutup

  • Interval kontur dimaksudkan sebagai beda harga antara dua kontur yang terdekat

  • Daerah yang datar akan mempunyai kontur yang jarang.

  • Daerah yang terjal (curam) akan mempunyai kontur yang rapat.
  • Kontur tidak akan "masuk" bangunan atau rumah, tetapi mengikuti tepi dari bangunan tersebut

  • Kontur yang melewati/memotong sungai akan membentuk huruf V arah pangkalnya, arah naik
  • Kontur yang melewati/memotong jalan yang turun akan membentuk huruf U menghadap ke arah naiknya jalan


Interval Kontur

Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil. Umumnya, Interval Kontur = 1/2000 x skala peta, sebagai contoh, peta dengan skala 1: 500 memiliki interval kontur 0.25 m Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk permukaan tanah dan skala peta yang digunakan.
Tabel 13.2: Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan


Interpolasi Kontur

Interpolasi adalah cara untuk menentukan nilai diantara dua nilai yang telah tertentu harganya. Interpolasi yang paling sederhana dan sering digunakan untuk membuat kontur adalah interpolasi linear. Sebagai contoh tinggi titik A = + 10 m, tinggi titik B = 15 m. Apabila letak titik C tepat ditengah-tengah A dan B, sedangkan hubungan antara A dan B adalah linier, maka tinggi titik C sama dengan 12,5 m. Secara matematis untuk mencari tinggi titik C adalah sebagai berikut:

Kontur merupakan produk (hasil) dari interpolasi. Interpolasi kontur dapat diartikan sebagai cara mendapatkan harga kontur yang diinginkan dimana titik-titik di lapangan tingginya tidak tepat sama dengan harga kontur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar