Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi sangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system (GIS). Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal.
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Sehubungan dengan
perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer
tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam bidang yang
kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu
diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil
produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir.
Sebelum kita membahas tentang pengertian Sistem Informasi Geografis sebaiknya kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan sistem informasi. Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan, pengolahan, integrasi, pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta distribusi data atau informasi.
Perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan melekat pada suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan sebagainya. Sedangkan informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan dari data tersebut. Nilai suatu informasi amat bergantung dari pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna.
Dengan kata lain informasi merupakan sekumpulan data yang relevan dan berkaitan (sesuai dengan tingkatan validitas dan reliabilitasnya), yang diolah dan diproses menjadi bentuk yang mudah dipahami, disukai, dan mudah diakses. Pengguna bebas memanfaatkan informasi sebagai pengetahuan, dasar perencanaan, landasan pengambilan keputusan, sampai kepada hal yang sederhana seperti hiburan.
Sistem informasi terdiri dari Non Spatial Information System dan Spatial Information System (SIS). Sedangkan SIS terbagi dua menjadi Non Resorce SIS dan Resource SIS. Kemudian Resource SIS terbagi dua lagi, yaitu Geographical Information System (GIS)dan Land Information System (LIS).
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS
mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan
saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis
statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan
yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
GIS lebih dikenal sebagai software tools: perangkat
lunak, antara lain seperti misalnya: ArcInfo, MapInfo, AutoCadMap, Grass, dan
masih banyak lagi. Dengan tools yang sama maka GIS berkaitan dengan proses dan
presentasi peta-peta skala kecil (peta LandUse, Kehutanan), sedangkan LIS
berkaitan dengan peta-peta skala besar, yaitu peta bidang-bidang tanah (land
parcels).
Sejarah Perkembangan SIG
35000
tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar
hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan
tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem
informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database
atribut.
Pada
tahun 1700-an teknik survey modern
untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan
tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan
"litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras
komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi
multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun
1967
merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian
land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di
wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala
1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan
analisis.
CGIS
merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay),
penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning),
mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,
memasukkan garis sebagai arc yang
memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas
terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian
disebut "Bapak SIG".
CGIS
bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu
lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing
denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak
fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi
spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data
atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX
dan komputer
pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan
yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi
platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG
lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia
sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI
mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan
Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan
ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
Manfaat aplikasi SIG
GIS adalah sebuah aplikasi
dinamis, dan akan terus berkembang. Peta yang dibuat pada aplikasi ini tidak
hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Dengan
mudahnya kita bisa melakukan peremajaan terhadap informasi yang terkait pada
peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan
adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu
singkat, tanpa perlu belajar secara khusus
GIS berbeda dengan sistem
informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat
atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi
yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
kita secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan
hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
GIS memungkinkan kita untuk
membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan
menunjuk dan meng-klik-nya. GIS memungkinkan kita untuk menggambarkan dan
menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan
yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
Para pelaku bisnis yang
bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah
menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye
periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan
membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait
erat dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut.
Keuntungan utama
alat dari SIG adalah memberi kemungkinan untuk mengindentifikasi hubungan
spasial diantara feature data geografis dalam bentuk peta. SIG tidak hanya
sekedar menyimpan peta menurut pengertian konvensional yang ada dan SIG tidak
pula sekedar menyimpan citra atau pandangan dari area geografi tertentu. Akan
tetapi, SIG dapat menyimpan data menurut kebutuhan yang diinginkan dan
menggambarkan kembali sesuai dengan tujuan tertentu. SIG menghubungkan data
spasial dengan informasi geografi tentang feature tertentu pada peta. Informasi
ini disimpan sebagai atribut atau karakteristik dari feature yang disajikan
secara grafik.
Sebagai contoh,
jaringan jalan dapat disajikan dengan jalur tengah jalan (road centerlines),
pada keadaan ini, representasi visual yang sebenarnya dari jalan tidak akan
memberikan terlalu banyak informasi tentang jalan tersebut. Untuk memperoleh
informasi tentang jalan, misalnya lebar atau jenis jalan, kita dapat menanyakan
ke database, kemudian menentukanan simbol tampilan jalan menurut jenis
informasi yang perlu ditampilkan.
SIG dapat juga
menggunakan atribut yang tersimpan untuk menghitung informasi baru mengenai
feature peta :
- sebagai contoh, untuk menghitung panjang jalan tertentu atau mendeterminasi luas total dari jenis tanah tertentu.
Saat ini SIG digunakan untuk
aplikasi yang beragam, antara lain :
- untuk kepentingan bisnis, universitas dan pemerintahan.
Definisi umum dapat
dijelaskan sebagai :
- Sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi.
SIG juga dapat telah dijelaskan dengan dua cara :
- Melalui definisi format data; dan
- Melalui kemampuannya untuk melaksanakan operasi spasial, menghubungkan kumpulan data dengan menghubungkan lokasi sebagai kunci umum.
Penginputan data yang
paling banyak dilakukan yang berkaitan dengan idata geografi adalah datacitra
satelit. Data ini berbentuk raster atau grid. Data seperti ini dapat diproses
melalui analisa dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut sistem
pemprosesan citra (Image Processing System). Data dapat juga diinput dengan
memasukkan data vektor yang ada di bumi, yaitu dengan menggunakan alat yang
dinamakan digitizer.
Semua data yang masuk
disimban di data base. Database SIG berbeda dengan database sistim drafting biasa
dimana dengan sistim drafting biasa , outputnya hanya berbentuk grafik dimana
database SIG dapat menggabungkan data textual dengan data grafik.
Contoh-contoh aplikasi SIG
Analisis lahan dapat
ditempuh dengan menggunakan data satelit inderaja dan SIG (Sistem informasi
Geografi). Gambar ini dibuat dengan metode deteksi menggunakan data multi
temporal Lansat dan di komplemen dengan data lain untuk menghitung luas sawah
di Kabupaten Sidrap pada tahun 1995. Tehnik deteksi seperti diffrentiation
technics, analisis Visual dan SIG digunakan untuk mengidentifikasi secara
spasial luas lahan pada tahun tersebut.
Contoh yang kedua adalah Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Untuk Pengembangan Ekonomi Kacang Tanah
Kegiatan
penelitian Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Ekonomi Kacang
Tanah pada tahun Anggaran 2004 ini merupakan penelitian tahap III yang
dilaksanakan oleh Proyek Pemanfaatan Teknologi Dirgantara untuk Pembangunan
Ekonomi Daerah/Masyarakat di Pusat Pengembangan Pemanfaatan Dan Teknologi
Penginderaan Jauh, LAPAN. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengidentifikasi daerah potensi lahan untuk budidaya kacang tanah di Pulau Jawa
melalui teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar