Overview World Geodetic System 1984 ( WGS 84 )
oleh : Kuswondo
Word
geodetic system adalah sebuah acuan
dasaryang banyak digunakan dalam bidang keilmuan seperti kartografi, geodesy,
dan navigasi. Sebagai
upaya untuk melengkapi berbagai sistem survey nasional yang dimulai pada abad
ke-19 oleh FR Helmert yang terkenal
dengan bukunya “ Mathematische und der Physikalische Theorien Physikalischen Geodäsie
(Teori Matematika dan Ilmu Geodesi Fisik) “. Austria dan Jerman mendirikan Zentralbüro für die Internationale
Erdmessung ( Biro Pusat Geodesi Internasional ), dan beberapa model ellipsoids
global Bumi berasal ( misalnya, Helmert 1906,
Hayford 1910/1924 ).
Pada
tahun 1950 sangat dibutuhkan sebuah sistem yang terpadu dalam bidang geodesy, gagasan
ini muncul karena beberapa alasan, yaitu :
1. Berkembangnya
ilmu keruangangkasaan dan permulaan dari astronotika.
2. Kurangnya
informasi geodesy yang dapat menghubungkan antar benua di dunia
3. Ketidakmampuan
sistem geodetik global
pada saat itu, seperti Datum Eropa
(ED50), Amerika Utara Datum (NAD), dan Datum
Tokyo (TD), untuk memberikan dasar
geo-data di seluruh dunia.
4.
Kebutuhan peta global untuk
navigasi, penerbangan, dan geografi.
5. Kurangsiapnya penanggulangan pasca Perang
Dingin Barat mengharuskan adanya standarisasi, system referensi geospasial NATO
yang sesuai dengan Perjanjian Standarisasi NATO.
Pada akhir 1950-an, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama-sama
dengan para ilmuwan dari lembaga lain dan beberapa negara, mulai mengembangkan sistem dunia yang dibutuhkan untuk data
geodetik yang dapat dijadikan
referensi dan mempunyai kompatibilitas yang dibentuk antara koordinat dari wilayah yang terpisah. Upaya Angkatan Darat AS, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara digabungkan untuk membangun
Sistem Geodesi Dunia DoD 1960 (WGS 60).
Posisi
yang ditentukan oleh GPS ditentukan dalam datum WGS 84. Secara keseluruhan
datum WGS 84 mencakup dalam pendefinisian sistem koordinat yang bersifat
geometris serta model gaya berat bumi yang bersifat fisis.
![]() |
Orientasi Medan Gaya Berat |
Sitem WGS 84 adalah
sistem terestrial konvensional (
Conventional Terrestrial System, CTS ). Pendefinisian sitem koordinatnya
mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh IERS ( International Earth Rotation Sevice ) yaitu sebagai berikut :
1. Titik Nol koordinat terdapat pada
pusat massa bumi ( Geosentrik ). Dimana massa bumi mencakup lautan dan juga
atmosfer.
2. Skalanya adalah kerangka bumi lokal
dalam terminologi relativitas dari gravitasi.
3. Orientasi awal dari sumbu – sumbu koordinatnya
adalah didefinisikan oleh orientasi Bereau International de I’Heure ( BIH ) epok
1984.0.
4. Sumbu Z mengarah ke IERS reference
pole. Sumbu X nya berada dibidang ekuator dan pada bidang IERS Reference Meridian ( IRM ). Sumbu Y tegak lurus terhadap sumbu
X dan sumbu Z, dan membentuk sistem koordinat tangan kanan ( Right-Handed System ).
5. Evolusi waktu dari orientasinya
tidak mempunyai residu pada rotasi global terhadap kerak bumi.
![]() |
Sistim Koordinat WGS 84 |
Pada sistem
koordinat WGS 84, ellipsoid yang digunakan adalah ellipsoid geosentrik WGS 84
yang didefinisikan oleh empat parameter utama, yaitu :
Parameter
|
Notasi
|
Nilai
|
Sumbu Panjang
|
a
|
6378137 m
|
Penggepengan
|
f
|
1/298.257223563
|
Kecepatan
Sudut Bumi
|
ω
|
7292115.0
x 10-11 rad s-1
|
Konstanta
Gravitasi Bumi
( termasuk
massa atmosfernya )
|
GM
|
3986004.418
x 108 m3 s-2
|
Datum WGS 84
direalisasikan dengan menggunakan koordinat dan sistem penjejak ( Tracking Stations ) yang
didistribusikan secara global serta memiliki ketelitian absolutsekitar 1 – 2 meter.
Sejak januari 1987, Defence Mapping
Agency ( DMA ) Amerika Serikat mulai menggunakan WGS 84 dalam menghitung
orbit teliti ( Precise Ephemeris ) untuk
satelit TRANSIT ( Doppler ).
Stasiun Bumi Satellit Doppler |
Dalam rangka
menyelaraskan sistem koordinat WGS 84 dengan sistem ITRF ( IERS Terestrial Reference Frame ) yang lebih teliti DoD telah
menentukan kembali koordinat dari sepuluh stasiun penjejak yang dimiliki pada
epok 1994.0. Penentuannya menggunakan data GPS yang diamati di stasiun –
stasiun tersebut serta beberapa stasiun penjejak IGS ( International GPS Service for Geodinamics ).
Daftar Pustaka
Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya Paramita. Jakarta
Terima kasih artikelnya
BalasHapusoke sama - sama
BalasHapusterima kasih banyak atas infonya...
BalasHapusterima kasih atas infonya....
BalasHapusArtikel yang menambah ilmu baruu..
BalasHapusterima kasih infonya..
Tapi saya masih bingung dengan sistem koordinat, apakah WSG juga merupakan salah satu bagian dari System koordinat seperti, kartesian, polar, Global dan lain nya?
Atau WSG termasuk dalam kategori sistem koordinat yang berbeda?
Mohon bantuannya, terima kasih..
terima kasih infonya.
BalasHapusSaya mau nanya, apakah antara sistem koordinat WSG bisa di satu kategorikan dengan sistem koordinat kartesian, polar, bola dan lainnya?
atau WSG bukan sistem koordinat tapi merupakan hal yang lainnya?
mohon penjelasannya, masih newbie di pemetaan, terima kasih banyak..
setiap sistem koordinat itu pasti memiliki besaran besaran yang menjadi acuan dasar dalam menentukan dimana titik nol nya, nah WGS '84 ini merupakan Ellipsoid dan atau datum global memiliki besaran besaran yang telah saya sebutkan diatas.
BalasHapusuntuk masalah kartesian polar dan teman - teman nya itu dinamakan sistem proyeksi peta. untuk memperjalas silahkan baca kembali " Sistem Proyeksi Peta " dan " Sistem Koordinat " karena dua hal tersebut saling berkaitan erat tetapi tidak sama.
bisa dikatakan untuk suatu negara sistem perpetaan nya menggunakan proyeksi polar maupun menggunakan transves mercator dan ellipsoidnya menggunakan WGS '84.