Kamis, 03 Februari 2011














pengukuran jarak

Pengukuran jarak merupakan basis dalam pemetaan. Walaupun sudut-sudut dapat dibaca seksama dengan peralatan yang rumit, paling sedikit ada sebuah garis yang harus diukur panjangnya untuk melengkapi sudut-sudut dalam penentuan lokasi titik-titik.
Secara umum jarak dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Jarak horisontal (HD), merupakan panjang garis antara dua titik (AB) terletak pada bidang datar proyeksi.
  • Jarak miring (SD), apabila panjang garis antara dua titik ( AB ) terletak tidak pada bidang datar.
Dalam pengukuran tanah, jarak datar antara dua titik berarti jarak horisontal. Jika kedua titik berbeda elevasinya, jaraknya adalah panjang garis horisontal antara garis unting-unting di kedua titik itu.
Pengukuran jarak dalam pemetaan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pengukuran jarak dengan pita ukur, pengukuran jarak dengan cara optis dan pengukuran jarak dengan cara elektronis.

Pengukuran Jarak Dengan Pita Ukur

Pengukuran jarak horisontal dengan pita ukur merupakan penerapan panjang yang diketahui pada pita berpembagian skala langsung pada sebuah garis beberapa kali.
  1. Metode Pengukuran Jarak dengan Pita Ukur
Jarak antara titik A dan B dalam ruang akan diukur dengan pita ukur. Melalui titik A dan B direntangkan pita ukur dengan tegangan secukupnya, sehingga pita ukur betul-betul lurus (tidak melengkung). Jika titik A dinamakan titik belakang dan pembacaan skala pita ukur di titik itu adalah rb , sedangkan titik B dinamakan titik muka dengan pembacaan skala pita ukur di titik itu adalah m r , maka jarak dari titik A ke B adalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar