MODIS
adalah salah satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS)
Terra satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat,
National Aeronautics and Space Administration (NASA). Program ini merupakan
program jangka panjang untuk mengamati, meneliti dan menganalisa lahan, lautan,
atmosfir bumi dan interaksi diantara faktor-faktor ini.
Satelit
Terra berhasil diluncurkan pada Desember 1999 dan akan disempurnakan dengan
satelit Aqua pada tahun 2002 ini.
MODIS
mengorbit bumi secara polar (arah utara-selatan) pada ketinggian 705 km dan
melewati garis khatulistiwa pada jam 10:30 waktu lokal. Lebar cakupan lahan
pada permukaan bumi setiap putarannya sekitar 2330 km. Pantulan gelombang
elektromagnetik yang diterima sensor MODIS sebanyak 36 bands (36 interval
panjang gelombang), mulai dari 0,405 sampai 14,385 ¦Ìm (1 ¦Ìm = 1/1.000.000
meter). Data terkirim dari satelit dengan kecepatan 11 Mega bytes setiap detik
dengan resolusi radiometrik 12 bits. Artinya obyek dapat dideteksi dan
dibedakan sampai 212 (= 4.096) derajat keabuan (grey levels).
Satu
elemen citranya (pixels, picture element) berukuran 250 m (band 1-2), 500 m
(band 3-7) dan 1.000 m (band 8-36). Di dalam dunia penginderaan jauh (remote
sensing), ini dikenal dengan resolusi spasial. MODIS dapat mengamati tempat
yang sama di permukaan bumi setiap hari, untuk kawasan di atas lintang 30, dan
setiap 2 hari, untuk kawasan di bawah lintang 30, termasuk Indonesia.
Dengan
karakteristik di atas MODIS memiliki beberapa kelebihan dibanding NOAA-AVHRR.
Diantara kelebihannya adalah lebih banyaknya spektral panjang gelombang
(resolusi radiometrik) dan lebih telitinya cakupan lahan (resolusi spasial)
serta lebih kerapnya frekuensi pengamatan (resolusi temporal). Memang
belakangan sistem satelit Landsat Thematic Mapper¡¦ yang bekerja pada resolusi
spasial 30 meter, mulai gencar dipromosikan untuk riset global. Landsat
mengamati 7 spektral, mulai interval biru (0,45 ¡¦0,52 ¦Ìm) sampai thermal
infra-merah (10,4 ¡¦12,5 ¦Ìm). Menurut hemat penulis MODIS masih akan memiliki
kelebihan efektifitas ekonomi untuk riset-riset global dan continental sampai
beberapa tahun mendatang. Sementara itu sistem SPOT-VEGETATION beroperasi
dengan resolusi spasial 1 km, saat ini berkompetisi dengan MODIS dalam studi
lingkungan global.
Produk
MODIS dikatagorikan menjadi tiga bagian: produk pengamatan vegetasi, radiasi
permukaan bumi, dan tutupan lahan. Diantara capaian riset adalah pendeteksian
kebakaran hutan, pendeteksian perubahan tutupan lahan dan pengukuran suhu
permukaan bumi.
Suhu
permukaan bumi dipadukan dengan data albedo (fraksi cahaya yang dipantulkan
permukaan bumi) dimanfaatkan untuk pemodelan iklim. Dengan resolusi spasial
yang semakin tinggi, dimungkinkan riset tentang prakiraan, dampak serta
adaptasi regional yang diperlukan dalam menghadap perubahan lingkungan.
Pemanfaatan
resolusi maksimum pada 250, 500 dan 1.000 meter sangat cocok untuk melakukan
studi regional. Jika dipadukan dengan data Landsat TM, studi ini akan
menghasilkan data dasar untuk monitoring dan pemodelan perubahan tutupan dan
penggunaan lahan (land cover and land use) serta data dasar untuk pengamatan
unsur carbon, yang menjadi salah satu parameter penting dalam studi lingkungan
global .
Kualitas
produk di atas diukur dengan ketepatan pengamatan sensor dibandingkan dengan
kondisi sebenarnya. Ini dikenal dengan istilah validasi data. Validasi data
global masih merupakan agenda besar studi lingkungan global. Center for
Environmental Remote Sensing (CEReS), tempat penulis melakukan riset saat ini,
mengusulkan dibangunnya global land cover ground truth database. Around truth adalah
sampel data lapangan yang dikumpulkan pada saat melakukan klasifikasi tutupan
lahan dengan citra satelit secara otomatis. Basis data ini diusulkan
dikumpulkan dari seluruh studi tutupan lahan global yang ada di dunia. Dengan
basis data ini proses validasi data global akan mudah dilakukan.
Salah
satu aktifitas validasi data MODIS saat ini dilakukan dalam konteks Global
Observation Forest Cover/Global Observation of Landcover Dynamics (GOFC/GOLD).
Di Indonesia, forum ini erat kaitannya dengan Land Cover and Land Use Change
Project (LCLUC)-project, Indonesian case studies.
Sebagaimana
telah disinggung tutupan lahan dan interaksi manusia dengannya yang menyebabkan
perubahan lahan dan keseluruhan ekosistem bumi, memainkan peran penting dalam
iklim global dan biogeochemistry (mengaitkan bio-fisika dan sistem sirkulasi
kimiawi permukaan bumi). Secara lebih detil, hal-hal yang diamati pada
permukaan bumi antara lain variasi topografi (tinggi rendahnya permukaan buni),
albedo, tutupan vegetasi, dan karakterististik fisik saling pengaruh antara
permukaan bumi-atmosfir, termasuk sirkulasi panas dan energi. Keseluruhan ini
memiliki pengaruh besar terhadap cuaca dan iklim.
Sebelum
dikembangkannya teknik penginderaan jauh, data tutupan lahan global diturunkan
dari peta-peta dan atlas dunia. Akan tetapi pendekatan ini bersifat statis,
padahal tutupan lahan permukaan bumi bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi
bersifat dinamis. Oleh karenanya pemanfaatan data satelit dengan karakteristik
multi-temporal, multi-spektral dan multi-resolusi memungkinkan semakin baiknya
pemodelan kondisi tutupan lahan.
Sampai
saat ini telah terkumpul data tutupan lahan melalui satelit NOAAAVHRR pada
resolusi sekitar 1 km. Pembuatannya dilakukan dengan menggunakan data satelit
secara time-series, misalnya menggunakan data komposit index vegetasi AVHRR
antara April 1992-March 1993. International Geosphere-Bioshepere Programme
(IGBP) mengajukan 17 klasifikasi tutupan lahan permukaan bumi diantaranya
sebagai berikut: evergreen broadleaf forests, deciduous broadleaf forest (yaitu
untuk hutan berdaun lebar yang selalu hijau dan yang mengalami musim gugur),
evergreen dan deciduous needleleaf forest, misalnya pohon cemara atau pinus,
shrublands (pohon kayu kurang dari 2 meter), savannas (tetumbuhan atau semak
belukar), grassland (padang rumput), croplands (tumbuhan pangan, yaitu
mengalami masa tanam, panen, kemudian ada masa lahan menjadi kosong), urban and
built-up lands (gedung atau infrastruktur buatan
manusia), snow and ice, serta water bodies (termasuk
danau)
Citra
MODIS dari Asap Minyak di Irak Selatan (Morning Overpass)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar