Elipsoid referensi merupakan model
matematis bumi, maka semua data ukuran dipermukaan bumi direduksi ke model
tersebut. Untuk mendapatkan reduksi yang kecil, maka elipsoid harus
diorientasikan sedemikian rupa sehingga kedudukkannya berhimpit atau mendekati
bumi. Ada dua macam orientasi yang dapat dilakukan, yaitu:
a.
Orientasi relatif adalah mendudukkan elipsoid
sehingga berhimpit dengan bumi dititik tertentu (disebut titik datum), kemudian
sumbu pendek elipsoid harus sejajar dengan sumbu putar bumi, serta massa
elipsoid sama dengan massa bumi. Misalnya elipsoid yang menggunakan Geodetic
Reference System 1967 sebagai bidang datumnya.
b.
Orientasi absolut adalah mendudukkan elipsoid
dalam ruang sedemikian rupa sehingga pusat elipsoid berhimpit dengan pusat masa
bumi, sumbu elipsoid berhimpit dengan sumbu putar bumi, serta masa elipsoid
sama dengan massa bumi. Misalnya elipsoid World Geodetic System (WGS 1984).
Dalam pertemuan
International Association of Geodesy (IAG) yang dilakukan di Madrid Tahun 1924,
telah menetapkan Elipsoid Hayford 1909 sebagai Elipsoid Referensi
Internasional. Pertemuan ini juga menetapkan kecepatan rotasi bumi (ω) dan
nilai gravitasi normal di ekuator (Ge). Dengan demikian , Elipsoid
Hayford 1909 ditetapkan acuan geometrik ( posisi geodetik ) dan medan gravitasi
bumi. Kemudian pada tahun 1967 IAG mengadakan pertemuan di Luceme, intinya
membicarakan masalah elipsoid reference Hayford 1909. Berdasarkan hasil
penelitian lebih lanjut diketahui bahwa elipsoid dan rumusan gravitasi normal
yang disusun berdasarkan parameter elipsoid tersebut dinilai belum mencerminkan
keadaan yang sebenarnya. Kemudian IAG pada pertemuan General Assembly
International Union of Geodesy and geophysics ( IUGG ) ke XV di Moskow, Agustus
1971 mendefinisikan suatu elipsoid referensi yang dinamakan Geodetic Reference
System 1967 (GRS 1967). Dalam kongres IUGG yang ke XVII di Camberra dikemukakan
bahwa GRS 1967 ternyata belum sesuai dengan keadaan data yang terkumpul
kemudian, sehingga perlu diganti dengan sistem referensi yang lebih sesuai.
Maka keluarlah Sistem referensi pengganti yang dikenal GRS 1980. Dalam
perkembangan selanjutnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menemukan World
Geodetic System 1984 (WGS 1984) yang merupakan perbaikan sistim sebelumnya. Tabel
1. menunjukkan parameter elipsoid referensi GRS 1967, GRS 1980 dan WGS 1984.
Parameter
|
|
Sistim 1924-1930
|
Sistim GRS 1967
|
Sistim GRS 1980
|
Sistim WGS 1984
|
a (km)
|
|
6378,388
|
6378,160
|
6378,137
|
6378,137
|
b (km)
|
|
6356,775
|
6356,775
|
6356,752
|
6356,752
|
1/f
|
|
0.03352930
|
0.03352925
|
0.03352813
|
0.03352813
|
Ge (m/det2)
|
|
9,780490
|
9,780318
|
9,780327
|
9,780327
|
Gp (m/det2)
|
|
9,832177
|
9,832177
|
9,832186
|
9,8321860
|
ω (rad/det2 )
|
|
0,0010920
|
0,0010827
|
0,00108263
|
0,00108263
|
ß1
|
|
0,0053014
|
0,0053014
|
0,0053024
|
0,0053014
|
ß2
|
|
-0,0000059
|
-0,0000059
|
-0,0000058
|
-0,0000059
|
dimana :
a : Setengah
sumbu panjang elipsoid
b : Setengah
sumbu pendek elipsoid
f : Pengepengan
elipsoid
Ge :
Nilai anomali gravitasi normal di ekuator
Gp :
Nilai anomali gravitasi di kutub
ω : Kecepatan
rotasi bumi
ß1 :
Konstanta gravitasi normal pada lintang ϕ
ß2 :
Konstanta gravitasi normal pada lintang ϕ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar