Sabtu, 03 Desember 2011

pemrosesan data digital ( 2 )


 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL, Teori
dan Aplikasinya dalam Bidang
Penginderaan Jauh


Citra digital adalah citra yang diperoleh, disimpan, dimanipulasi dan ditampilkan dengan  asis logika biner (Gonzales, 1977). Citra digital penginderaan jauh adalah citra yang menggambarkan kenampakan permukaan bumi, dan diperoleh melalui proses perekaman pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik secara tidak serentak dengan sensor pelarik yang terpasang pada suatu wahana, baik pesawat udara/wahana ruang angkasa. (Danoedoro, 1996. p.10)

BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN CITRA            ?
1.      Citra digital diperoleh melalui peniruan atas kenampakan.
2.      Alat : Scanner/pelarik.
3.      Suatu alat optik-elektronik yang dapat dipakai untuk menangkap informasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu permukaan secara tidak serentak.

Proses kerja pelarik tidak dapat dilepaskan dari proses kerja komputer, karena tipe data yang dihasilkan harus diolah dengan komputer. Kemampuan komputer (dan sensor) dalam mengubah informasi pantulan atau pancaran elektromagnetik berbeda-beda.

Pada saat ini terdapat beberapa komputer yang mengolah dalam 8, 16 atau 32 bit. Bit adalah satuan terkecil informasi yang mengekspresikan ada tidaknya arus yang masuk. Dalam sistem 1 bit, komputer hanya memperoleh 2 kemungkinan informasi ‘ hidup ’ atau  ‘ mati ’. (2 1 mati . = 2)

Dalam sistem 2 bit, komputer dapat memperoleh 4 kemungkinan. (22 = 4) atau dapat dijelaskan sbb : kemungkinan pertama adalah ‘semua mati’, kemungkinan kedua ‘satu hidup-satu mati’, kemungkinan ketiga ‘satu matisatu hidup’, dan kemungkinan terakhir adalah ‘semua hidup’.

SISTEM 1 BIT :

0          =         mati (hitam)
1           =         hidup (putih)

SISTEM 2 BIT :

0          0         =          0, hitam
0          1         =          1, abu-abu gelap
1          0         =          2, abu-abu terang
1          1         =          3, putih

SISTEM 4 BIT :

0          0          0         0         =          0, hitam
0          0          0         1          =          1
0          0           1         0          =          2
0          0           1         1          =          3
0          1          0         0          =          4
0          1          0         1          =          5
0          1           1         0          =          6
0          1          1         1          =          7
1          0          0         0          =          8
1          0          0         1          =          9
1          0           1         0          =          10
1          0          1         1          =          11
1          1          0         0          =          12
1          1          0         1          =          13
1          1          1         0          =          14
1          1          1          1          =          15, putih

SISTEM 8 BIT :

0 0 0 0 0 0 0 0 = 0, hitam
0 0 0 0 1 1 0 1 = 13, abu-abu gelap
1 0 1 0 0 0 0 1 = 193, abu-abu terang
1 1 1 1 1 1 1 1 = 255, putih

Jelas bahwa pada sistem 8 bit terdapat (28 = 256) kemungkinan informasi pada informasi setiap piksel. Karena kemungkinan informasi ini terdapat pada masing-masing data tunggal, maka dalam satu himpunan piksel hasil pelarikan akan terdapat banyak nilai piksel dengan variasi nilai dari 0 (gelap) hingga 255 (sangat cerah).

BAGAIMANA CITRA DISIMPAN            ?

1.      Informasi dengan basis 8 bit disimpan dalam byte.
2.      Byte adalah satuan informasi yang terdiri dari 8 bit.
3.      Untuk sistem 8 bit (=1 byte), tiap piksel akan disimpan sebagai 1 byte.
4.      Nilai 1 kilobyte (1KB) sama dengan nilai 1000 byte

Contoh :

Bila kita mempunyai citra terdiri atas 500 kolom dan 1200 baris piksel. Hitung berapa byte yg diperlukan untuk menyimpan citra tsb ?

Jawab : 500 x 1200 = 600.000 bytes

MEDIA : Disket 1.440.000 byte = 1,4 megabyte
Flushdisk 256 MB = 256.000.000 byte

Sistem penyimpanan citra spt tadi = sistem format raster, dimana setiap unsur data (piksel) disimpan dalam ‘alamat’ yang jelas, menurut posisinya dalam baris dan kolom.

Kelebihan        :           kemudahan dalam pengalihan format, pengaksesan dan mudah
                                    memanipulasi (tumpangsusun).
Kekurangan     :           boros tempat.

Pengembangan sistem penyimpanan citra       :
1.      BSQ ( Band Sequential )
2.      BIL ( Band Interleaved by Line )
3.      BIP ( Band Interleaved by Pixel )
4.      RLE ( Run Length Encoding )
BSQ (Band Sequal)

·         Citra disimpan sebagai file terpisah
·         Urutan penyimpanan data dimulai dari baris pertama saluran 1, baris kedua, baris ketiga,… baris terakhir. Data ini disimpan dalam berkas (file) saluran 1.
·         Kemudian mulai lagi dari baris pertama, untuk saluran 2, … sampai dengan baris terakhir.
·         Sehingga pada citra sistem 7 saluran/band, akan dihasilkan 7 berkas citra.

BIL (Band Interleaved by Line)

Penyimpanan dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, dilanjutkan dengan baris pertama saluran 2, baris pertama saluran 3, … baris pertama saluran n. Kemudian mulai lagi dari baris kedua saluran 1, baris kedua saluran 2, … sampai dengan baris kedua saluran n.
Begitu seterusnya sampai baris terakhir saluran n selesai disimpan. Penyimpanan akan dilakukan dalam 1 berkas.

BIP (Band Interleaved by Pixel)

Pada prinsipnya sama dengan format BIL. Hanya, selang-selingnya bukan lagi per baris melainkan per piksel. Peyimpanan dimulai dari piksel pertama (pojok kiri atas) baris pertama saluran 1, piksel pertama baris pertama saluran 2, …, piksel pertama baris pertama saluran n. Begitu seterusnya, sampai pada piksel terakhir baris terakhir saluran 1, piksel terakhir baris terakhir saluran 2, …, piksel baris terakhir saluran n. Disimpan dalam satu berkas.

saluran 1
1
11
20
40
1
15
2
5
7
10
2
3
2
2
2
4
7
2
11
14
20
21
4
14
15

saluran 2
2
14
32
30
1
18
4
2
8
14
3
4
4
3
3
4
9
4
12
15
35
38
9
10
14

saluran 3
70
30
30
31
80
15
64
65
65
32
81
75
70
70
70
17
18
72
66
41
9
14
71
50
42

Format BSQ
1 11 20 40 1 15 2 5 7 10 … 15 saluran 1
2 14 32 30 1 18 4 2 8 14 … 14 saluran 2
70 30 30 31 80 15 64 65 32 81 … 42 saluran 3

Format BIL
1 11 20 40 1 2 14 32 30 1 70 30 30 31 80 … 42

Format BIP
1 2 70 11 14 30 20 32 30 40 30 31 … 15 14 42

RLE (Run Length Encoding)

Prinsip penyimpanan data dengan format RLE adalah mengekspresikan kembali jumlah piksel yang berturutan dengan nilai yang sama sebagai satu pasangan nilai. Pada BSQ, BIL dan BIP perubahan format hanya menghasilkan sistematika penyimpanan data citra multisaluran, tanpa ada perubahan ukuran (jumlah byte) data. Pada RLE jumlah byte citra dapat dimampatkan, tanpa mengurangi kandungan informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar